Wisata Tugu Jogja
Wisata Tugu Jogja

Panduan Wisata Tugu Jogja, Landmark Yogyakarta yang Tak Lekang Oleh Waktu

Siapa yang tak kenal dengaan Tugu Jogja? Tugu Jogja merupakan bangunan yang sangat ikonik bagi Kota Yogyakarta. Tugu yang kokoh berdiri di tengah Kota Yogyakarta ini disebut juga Tugu Pal Putih. Pada mulanya, tugu ini bernama tugu golong gilig. Golong yang artinya bulat. Gilig yang artinya silindris. Sebelum wujud Tugu Jogja menjadi bentuk yang seperti ini, pada awalnnya berbentuk golong gilig. Namun gempa bumi pada tanggal 10 Juni 1867 menjadikan Tugu Jogja runtuh.

Meskipun Tugu Jogja telah ada pada abad ke-18 dan bentuknya sudah berganti-ganti hingga saat ini, Tugu Jogja tak pernah kehilangan pesonanya. Tugu Jogja memiliki daya tarik sendiri bagi warga lokal maupun turis asing saat liburan ke Jogja. Bentuk Tugu Jogja telah berganti wujudnya selama beberapa kali hingga saat ini. Tugu yang gagah berada di tengah perempatan di Kota Yogyakarta ini telah menjadi saksi keseharian warga Jogja masa lalu dan masa sekarang.

Reservasi Custom Tour Harga Fleksibel

Bingung belum ada ide liburan? Kamu bisa langsung melakukan reservasi cukup dengan menyebutkan jumlah peserta, durasi tour dan destinasi wisata yang kamu inginkan.

Ringkasan Wisata Tugu Jogja

Alamat

Jl. Jend. Sudirman, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233 (Google Maps)

Jam Operasional

Setiap Hari

Buka 24 jam

Detail Biaya

Gratis, tidak ada tiket masuk

Fasilitas

Toilet

Area Parkir

Ramah Difabel

Sejarah Tugu Jogja

Tugu Jogja didirikan pada era Sri Sultan Hamengkubuwono I sekitar tahun 1755. Wujud awal Tugu Jogaja adalah tiangnya berbentuk silindris atau gilig. Sedangkan puncaknya berbentuk bulat (golong). Awalnya Tugu Golong Gilig ini tingginya 25 meter. Sangat berbeda sekali dengan ukuran Tugu Jogja saat ini. Tugu Jogja ini terletak di tengah-tengah garis imajiner. Dimana di sisi utara garis imajiner adalah Gunung Merapi. Sedangkan sisi selatannya adalah Pantai Parangtritis. Garsis imajiner merupakan garis yang tidak terlihat secaranya nyata saat kita berada di Jogja. Saat ini sumbu imajiner dikenal dengan sebutan Sumbu Filosofi Yogyakarta.

Pada awalnya fungsi Tugu Golong Gilig ini adalah untuk ritus. Tugu Golong Gilig juga digunakan sebagai titik utama saat sultan melakukan meditasi di dalam Kraton Yogyakara. Tugu Jogja yang awalnya berbentuk lingga atau bentuknya yang silindris.

Saat ini Tugu Jogja menampilkan pesona Eropa Modern karena pada masa pembangunannya ada ikut campur dari pihak Belanda. Meskipun telah berubah bentuk Tugu Jogja tetap menawan. Tugu Jogja menjadi salah satu wisata sejarah di Jogja.

Memotret Tugu Jogja, Daya Tarik Sekaligus Ikon Yogyakarta

Tempat wisata di Jogja ini tak pernah sepi dari pengunjung lokal maupun internasional. Banyak dari mereka yang suka berfoto di dekat tugu. Sekitar beberapa tahun yang lalu pengunjung bisa lebih foto lebih dekat dengan tugu. Namun untuk saat ini sudah dipagari sehingga pengunjung tidak bisa foto berdekatan dengan tugu.

Posisi Tugu Jogja yang berada di tengah perempatan jalan menjadikan pengunjung harus lebih berhati-hati saaf foto di dekat Tugu Jogja. Perempatan jalan ini bila kita ke arah selatan kita berada di Jalan Mangkubumi. Apabila kita ke arah utara kita berada di Jalan AM Sangaji. Di sebelah timur Tugu Jogja merupakan Jalan Jenderal Sudirman. Di sisi barat tugu merupakan Jalan Pangeran Diponegoro.

Sisi tenggara Tugu Jogja terdapat diorama Tugu Golong Gilig. Pengunjung bisa membaca sejarah Tugu Jogja dan berfoto dengan miniatur Tugu Golong Gilig.

Untuk mendapatkan foto yang estetik, pengunjung bisa memotret Tugu Jogja saat senja tiba atau malam hari. Saat malam hari apalagi hujan pesonanya semakin tidak tertandingi.

Kuliner Sekitar Tugu Jogja

Tidak lengkap rasanya setelah mengunjungi Tugu Jogja kalau tidak mencicipi berbagai macam kuliner di sekitar Tugu Jogja. Tidak jauh dari tugu, kita bisa menemuan berbagai kuliner yang jarang ada di kota lain. 

Gudeg Jogja yang Manis

Makanan khas Jogja tidak jauh-jauh dengan rasanya yang manis. Misalnya bakpia dan gudeg. Gudeg merupakan makanan khas Jogja yang terbuat dari nangka muda yang dimasak lama dengan bumbu-bumbu yang sangat beragam. 

Gudeg biasaya disajikan dengan nasi, sayur krecek yang pedas, dan tak lupa semur telur ayam. Jika rekan-rekan pembaca suka dengan makanan yang manis maka gudeg ini bisa menjadi salah satu referensi yang patut dicoba ketika ke Jogja. 

Kopi Jos yang Unik

Di sekitaran Tugu Jogja banyak kita temukan banyak angkringan. Angkringan dekat Tugu Jogja biasanya memiliki menu yang tidak ada di kota lain. Menu tersebut adalah kopi jos. Kopi jos adalah kopi yang disajikan saat masih panas. Uniknya ada arang panas yang ditambahkan dalam kopi tersebut.

Rasa khas smoky dapat kita rasakan pada kopi jos. Sembari menikmati pemandangan indah Kota Yogyakarta pada malam hari. Kopi jos bisa kita temukan dengan mudah di Jalan Mangkubumi. Nuansa kehangatan perbincangan di angkringan ditambah dengan indahnya suasana kota pada malam hari membuat kenangan manis yang terukir selama berwisata di Jogja. 

Angkringan

Angkringan banyak ditemukan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tenda biru atau oren dengan gerobak di dalamnya yang menyajikan berbagai makanan merupakan definisi dari angkringa. Pembaca sekalian dengan mudah menemukan angkringan di Yogyakarta. 

Angkringan menawarkan makanan seperti nasi kucing, berbagai sate-satean, gorengan, dan minuman panas maupun dingin. Nasi kucing ini bukan untuk kucing ya hehe. Nasi kucing merupakan nasi yang berukuran mini dengan lauk yang sedikit pula. Harga nasi kucing ini murah karena porsinya yang sangat sedikit. Mulai dari dua ribu rupiah kamu bisa membeli nasi kucing ini. 

Selain tempat untuk jajan atau mengenyangkan perut, angkringan merupakan tempat dimana kehangatan warga Jogja hadir. Obrolan-obrolan ringan di angkringan sembari menikmati makanan yang tersedia membuat suasana menjadi lebih hangat dan akrab.

Kesimpulan

Tugu Jogja atau Tugu Pal Putih, merupakan ikon kota Yogyakarta yang penuh sejarah. Didirikan pada era Sri Sultan Hamengkubuwono I tahun 1755, Tugu Jogja awalnya berbentuk silindris atau gilig. Meskipun mengalami beberapa kali transformasi, termasuk runtuh akibat gempa pada 1867, keindahan dan pesona Tugu Jogja tetap tak tergantikan.

Berdiri di tengah perempatan Jalan Mangkubumi, Jalan AM Sangaji, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Pangeran Diponegoro, Tugu Jogja menjadi saksi sejarah keseharian warga Jogja. Dengan posisi strategisnya, Tugu Jogja menarik banyak pengunjung, baik lokal maupun internasional, untuk menikmati keelokan dan merasakan aura sejarah yang mengitari kawasan tersebut.

Memotret Tugu Jogja bisa menjadi pengalaman yang menarik, terutama saat senja atau malam hari. Suasana malam dengan lampu-lampu yang menerangi tugu memberikan pesona yang tak terlupakan. Meskipun sekarang terdapat pembatas untuk pengunjung, namun keberadaan diorama Tugu Golong Gilig di sisi tenggara memungkinkan pengunjung untuk memahami sejarah tugu tersebut.

Untuk menuju lokasi Tugu Jogja kamu bisa mengaksesnya dengan layanan transportasi Jogja seperti bus, mobil, dan motor.